Arjun Kannan, salah satu pendiri ResiDesk, membawa perspektif baru terhadap masalah lama di bidang real estate. Dengan latar belakang dalam memanfaatkan big data di BlackRock dan Climb Credit,
Namun jangan biarkan kesederhanaannya membodohi Anda. Ini adalah teknologi canggih yang ditujukan untuk merevolusi industri di mana AI biasanya berarti chatbot dasar atau generator daftar. Dengan menerapkan LLM pada tugas-tugas yang secara tradisional memerlukan penilaian manusia, Arjun dan timnya mendefinisikan ulang apa yang mungkin dalam manajemen properti. Ini bukan hanya inovatif; ini berpotensi mengubah permainan, seperti yang ditunjukkan oleh keberhasilan ResiDesk dengan banyak
Itu
Di sinilah Large Language Models (LLM) terapan berperan, sebuah pergeseran teknologi yang menjanjikan untuk mengubah cara pengelola properti berinteraksi dengan penghuni. Sistem AI ini lebih dari sekadar alat untuk efisiensi, tetapi juga memungkinkan koneksi manusia yang lebih dalam dan lebih personal.
Pengelola properti menghadapi tantangan terus-menerus berupa hambatan komunikasi, inefisiensi operasional, dan kurangnya data yang dapat ditindaklanjuti tentang kebutuhan penghuni. Masalah-masalah ini menciptakan gesekan dalam operasi sehari-hari, yang menyebabkan penyewa frustrasi dan hilangnya kesempatan untuk meningkatkan pengalaman tinggal.
Namun konsekuensinya lebih dari sekadar logistik. Ketika komunikasi terputus, kepercayaan pun terkikis dan, dalam industri yang bergantung pada hubungan, hal ini dapat menjadi bencana. Alat tradisional yang tersedia bagi pengelola properti semakin tidak memadai, yang menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan inovasi.
Arjun Kannan dan para pendiri lainnya menyadari potensi AI untuk mengatasi masalah-masalah mendalam di bidang real estate. Dengan
ResiDesk bukan sekadar inovasi teknologi properti; ini adalah gerakan menuju cara baru dalam mengelola properti, melayani lebih dari 1 juta penduduk di lebih dari 40 negara bagian di AS. Dengan kepemimpinan Kannan yang berdedikasi, ResiDesk menetapkan standar baru tentang bagaimana AI dapat meningkatkan—bukan menggantikan—interaksi manusia dalam pengelolaan properti.
Inti dari keberhasilan ResiDesk adalah penerapan LLM-nya. Disempurnakan untuk memahami bahasa dan konteks spesifik manajemen properti, sistem AI ini tidak generik; sistem ini dirancang untuk menangani kompleksitas perjanjian sewa, permintaan pemeliharaan, dan masalah penghuni dengan presisi dan empati.
ResiDesk menggunakan agen AI canggih yang memanfaatkan gabungan para ahli untuk mengelola tugas-tugas rumit yang melekat pada manajemen properti. Agen-agen ini dirancang untuk beradaptasi dan belajar, serta terus meningkatkan kinerja mereka dengan mengintegrasikan data baru dan menyempurnakan pendekatan mereka berdasarkan kebutuhan spesifik setiap properti.
Berikut ini adalah cara kerja agen kapak pada umumnya:
Pendekatan ini memastikan bahwa AI tidak hanya mengotomatiskan tugas; tetapi juga membuat keputusan yang tepat yang meningkatkan pengalaman pengelolaan properti secara keseluruhan.
Selain agen AI, ResiDesk mengintegrasikan basis data vektor untuk mengelola dan mengambil informasi terkait properti. Hal ini memungkinkan platform untuk melakukan pencarian semantik di seluruh data yang tidak terstruktur, memberikan manajer properti akses instan ke wawasan yang relevan dan memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih tepat.
Misalnya, beginilah cara kerja vektorisasi:
Kemampuan untuk mengakses dan menginterpretasikan data dengan cepat ini sangat penting untuk membuat keputusan yang meningkatkan kepuasan penghuni dan menyederhanakan operasi.
Hasil dari platform ResiDesk yang ditingkatkan AI sangat jelas:
30% penduduk memilih tidak ikut serta saat berinteraksi dengan AI saja.
Peningkatan kepuasan sebesar 40% ketika AI dikombinasikan dengan interaksi manusia.
Percakapan 3 kali lebih mendalam ke hal yang benar-benar penting.
Penduduk memiliki kemungkinan 5-6 kali lebih besar untuk berbagi kebutuhan dan preferensi mereka.
Hasil ini menyoroti wawasan penting: AI, jika diterapkan dengan cermat, tidak hanya meningkatkan efisiensi—tetapi juga memperkaya kualitas interaksi manusia, memungkinkan pengelola properti membangun hubungan yang lebih kuat dan kepercayaan yang lebih besar dengan penghuninya.
Seperti yang ditunjukkan ResiDesk, AI memiliki kekuatan untuk mengubah industri dengan membuat interaksi manusia lebih kaya, lebih responsif, dan, pada akhirnya, lebih efektif. Inovasi Arjun dan ResiDesk tidak hanya dalam teknologi; tetapi juga cara mereka membangun masa depan di mana AI menjadi mitra dalam menciptakan pengalaman manusia yang lebih bermakna dan berdampak.